Bismillahirrahmanirrahim
Ya Rabb...
Telah lama aku
terjerembab pada sesuatu yang Engkau tidak sukai, menjalin hubungan yang tidak
halal. Itulah ketidaktahuanku, bahkan saat aku sudah tahu aku tetap berpura-pura tidak tahu. Oleh karena itu, aku ingin
sekali bercerita kepada-Mu. Berkeluh kesah atas apa yang aku alami saat ini.
Karena hanya Engkau lah sebaik-baiknya tempat kembali. Sebelum semuanya terlambat.
Sungguh aku yakin Engkau lah yang menggugah hati nurani ini, untuk segera
kembali pada-Mu dan berjalan pada koridor kebenaran. Hanya atas izin Engkau
hati nurani manusia akan dibuka atau ditutup serapat-rapatnya.
Ya Rabbul ‘Izzati...
Banyak sekali
kesalahan yang telah aku lakukan. Sungguh aku merasa malu atas dosa yang telah
aku perbuat. Tapi aku yakin pintu maaf-Mu akan selalu terbuka lebar.
Dulu aku salah dalam
mengartikan sebuah perasaan cinta. Dalam benakku cinta itu harus diungkapkan,
agar orang yang aku cintai tahu. Kemudian kami menjalin hubungan yang tidak
jelas arah dan tujuannya. Semakin lama aku menjalin hubungan, aku tidak pernah
merasakan apa itu cinta yang sesungguhnya. Semakin aku ungkapkan perasaan itu,
semakin berkurang rasa cintaku padanya. Semakin hambar setiap pertemuan demi
pertemuan yang tercipta. Bahkan semakin lama rasa cinta itu bukan semakin kuat,
namun justru menebar kehancuran yang tak terelakkan. Karena rasa bosan semakin
hinggap dalam diriku, atas semua aktifitas yang aku lakukan bersamanya. Tidak
ada arah tujuan yang jelas, yang ada hanyalah kemaksiatan yang membawa pada
kehancuran yang menghinakan.
Sampai pada titik
tertentu dimana aku benar-benar merasa jenuh dengan semua sandiwara ini, aku
mulai menyadari semuanya. Telah begitu lelah hati ini berkelana pada sebuah
pencarian yang hanya berbuah penderitaan. Aku mencari bukan pada jalan yang
Engkau Ridhoi. Sehingga jalinan kasih itu, hanya sebuah lelucon belaka seperti
mainan anak-anak yang saat sudah bosan dimainkan kemudian ditinggalkan. Aku
begitu lelah Ya Rabb, mencari dan terus mencari cinta yang hanya karena nafsu
belaka. Ampunilah kekeliruanku ini Ya Kholiq.
Namun kini aku
semakin sadar, usiaku sudah bukan remaja lagi. Saatnya aku untuk mengakhiri
permainan dan lelucon masa kanak-kanak itu. Aku mulai merindukan sesosok jiwa
yang katanya adalah sang pemiliki tulang rusuk. Dimana tulang rusuk itu adalah
aku. Terasa ada yang kurang dalam jiwaku, terasa sudah tak mampu lagi aku
menahan gejolak yang meletup-letup dalam diriku.
Malam itu, saat dalam
dzikirku aku meminta pada Engkau Ya Rabb, apabila yang berada pada masa lampau
bukanlah jodoh yang Engkau persiapkan, hapuskanlah mereka dari hati dan
pikiranku. Sehingga esok hari tak ada lagi rasa yang tertinggal pada masa
lampau itu. Kemudian pagi yang kunantikan pun datang, aku merasakan perasaan
yang berbeda dari sebelumnya. Masa lalu yang selalu mengusik nurani, kini telah
pergi. Seperti terasa kosong hati ini dan hanya ada Engkau yang bersemayam di sanubari.
Kala itu, aku
teringat kabar bahwa ada seseorang yang sedang mencari seorang istri. Entah
mengapa, hatiku mulai berbicara dan mentransferkan perintah pada otak untuk
segera menggerakkan tanganku untuk mencarinya. Sebuah hal yang rasanya tidak
mungkin aku mencari siapa dia. Berbekal niat, kemauan, dan keyakinan, akupun
mencoba untuk mencarinya. Tak lama kemudian aku menemukannya. Aku tidak
menyangka bisa secepat itu aku bisa menemukannya di dunia yang tak tahu ujungnya, dunia maya. Semua ini atas izin Engkau Ya
Rabb, Sang Pembuat Sekenario yang begitu luar biasa. Aku mencoba mencari
informasi sebanyak-banyaknya tentang dia. Aku merasakan hal yang menarik hatiku
untuk bisa mengenalnya. Apa yang aku cari ada dalam dirinya.
Ya Rabb, hati kecilku
mulai menari-nari. Seperti ada harapan yang menghampiri setelah pertarungan
batin yang begitu hebat. Akupun berusaha memberanikan diri untuk
menghubunginya, terasa malu hati memang. Namun apalagi yang bisa kuperbuat
selain berdoa dan berusaha. Aku hanya ingin berusaha Ya Rabb, untuk memecahkan
ketidakmungkinan itu. Sungguh aku yakin, janji Engkau adalah benar. Bahwa
Engkau tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu merubahnya
sendiri. Inilah usahaku untuk memperjuangkan pilihan yang terbaik menurut Engkau. Keyakinanku bahwa tidak ada hal yang kebetulan, karena semua telah Engkau sekenariokan termasuk bagaimana aku bisa menemukannya. Meski masih samar-samar namun inilah kissi-kissi hidup yang Engkau berikan. Sungguh kebesaran-Mu akan membawaku pada jawaban atas kissi-kissi itu.
Ya Rabb, maafkan aku. Mungkin aku seperti membuka jalan untuk bermaksiat, namun
akupun takut dia telah memiliki hati yang sedang diincarnya. Dia begitu acuh
tak acuh padaku dan hanya seperlunya saja. Dia tidak bertanya banyak tentang
aku. Dia tidak berbicara sebelum aku bertanya. Argh mungkin dia tidak tertarik
denganku. Mungkin dia sudah memiliki seseorang yang menjadi target untuk
dijadikan istrinya. Mungkin aku sudah terlambat...
Banyak sekali
pertanyaan yang muncul dibenakku, bahkan akupun berpikir apakah aku harus
menyerah? Rasanya ingin mengatakan langsung apakah dia mau berta’aruf denganku namun
aku takut dia justru tambah tidak menyukaiku. Serba salah aku dibuatnya. Lantas
apa yang harus aku lakukan? Aku bingung Ya Rabb. Akhirnya akupun memutuskan
untuk berhenti menghubunginya lagi. Mulai detik itu juga akan aku simpan
rapat-rapat rasa penasaranku itu. Biarlah hanya Engkau yang tahu Ya Rabb.
Belum pula aku
mengetahui, apakah dia memiliki agama yang baik, apakah bacaan Al-Qur’annya
baik. Namun aku harus segera memendam keinginanku untuk membuka hp dan
menghubunginya. Aku takut dia berpikiran yang pada akhirnya hanya akan
merendahkan derajatku sebagai seorang wanita. Aku hanya bisa memberikan
sinyal-sinyal melalui media sosial. Dia terlihat masih saja diam, dan dia
seperti sedang sibuk dengan yang lainnya. Rasa ingin menyerahpun terkadang
menghantui. Tapi aku sadar Ya Rabb. Tidak ada yang tidak mungkin atas izin-Mu.
Selalu ada harapan saat aku bergantung kepada Engkau. Saat ini aku hanya bisa
berusaha dengan sangat hati-hati dan berdoa. karena saat menyimpan nama
seseorang dalam hati dia bisa hilang beitu saja, hati mudah berbolak balik.
Namun jika menyimpannya dalam doa, maka dia akan tertanam di langit.
Ya Rabb aku yakin
Engkau mengetahui apa yang ada dalam pikiranku saat ini. Aku merasa sudah
saatnya aku menyempurnakan agamaku. Aku sudah tidak ingin terjerumus pada
kemaksiatan. Aku ingin segera terjaga diri ini yang telah kubenahi jauh-jauh hari. Ya Rabb, jika memang
keinginanku untuk menikah memang pada saat yang tepat, maka ridhoilah.
Aku merasa penasaran
dengan ‘dia’, meski aku tidak mengenalnya begitu pula 'dia'. Namun aku yakin atas
izin Engkau entah dengan cara apapun, entah dari jalan manapun, jika memang
aku dan dia berjodoh maka Engkau akan pertemukan. Namun jika tidak maka jangan
jadikan perasaan ini menjadikan hatiku rapuh, sakit dan melampaui batas. Ya Rabb kuatkanlah aku
untuk menerima segala resiko yang harus aku jalani. Jika bukan dia yang tepat,
siapkanlah seseorang yang jauh lebih baik dan tepat untukku.
Aku ingin sekali
menjadi makmum seorang imam yang begitu baik bacaan ayat-ayat-Mu. Begitu merdu
suaranya terasa menyejukkan hati dan menentramkan jiwaku, yang semakin menambah
rasa cintaku pada-Nya untuk lebih mencintai Engkau Ya Rabb. Ingin sekali aku
bisa membangunkannya di sepertiga malam, kemudian dengan senyum yang indah dia
menyambutku dan langsung mengajakku untuk mengambil air wudhu dan bersujud pada
Engkau. Dzikir dan doa senantiasa terlantun semakin memperkuat hubungan halal
kami. Tahajud pagi bersamanya akan menambah semangatku untuk melayaninya dengan setulus hati. Kemudian apapun yang aku lakukan bersamanya menjadi catatan ibadah
dihadapan-Mu Ya Rahman. Pertemukanlah Ya Rahim, dengan orang yang aku yakini
akan mengajakku ke Syurga-Mu. Orang yang selalu menyayangiku, menghiburku,
melindungiku, mencukupi kebutuhanku atas rizki-Mu yang halal, dengan penuh
keikhlasan. Dia yang selalu mendamba seorang anak yang shaleh sehingga ia begitu
bangga denganku karena dia percaya aku akan menjadi madrasah yang terbaik untuk
anak-anaknya. Orang yang akan selalu menjaga pandangannya terhadap wanita lain,
dan hanya denganku dia akan memadu kasih yang halal dan diridhoi Engkau. Orang
yang akan menjaga lisannya agar tidak sampai menyakiti, menjaga tangannya agar
tidak sampai melukaiku saat aku menjadi begitu menjengkelkan, justru pelukan hangatnya akan selalu meluluhkan hatiku. Orang yang tegas atas
kebaikan dan jalan yang Engaku ridhoi, selalu mengingatkanku untuk tidak
mencintainya melebihi cintaku pada Engkau. Ya Rabb, pertemukanlah aku dengan
orang yang selalu menjaga kebersihan dirinya. Selalu wangi setiap dia akan
bertemu dengan Engkau dan bertemu denganku, karena baginya pertemuannya
denganku merupakan ibadah. Orang yang selalu rapi dan menjaga penampilan agar
tidak hilang wibawanya. Orang yang ketampanannya membuatku semakin bersyukur
atas nikmat yang telah Engkau berikan. Sinar wajahnya yang selalu menyejukkan
hatiku, membuatku luluh ketika aku merasa kesal dengan kebiasaan buruknya. Orang
yang selalu sabar menghadapiku, dengan penuh kelembutan membujukku untuk tidak
menuruti nafsu amarahku. Orang yang akan membawaku keliling dunia dan melihat
indahnya ciptaan-Mu. Orang yang mengizinkanku mencari rizki-Mu dan percaya aku mampu
mengurus keluarga kecil yang kami miliki dengan baik. Orang yang mengizinkanku menuntut
ilmu setinggi mungkin dan mendukungku menjadi seorang psikolog. Serta orang yang begitu cerdas dengan pemikiran-pemikirannya yang akan memperbaiki kedangkalan
otakku. Atas izin Engkau Ya Rabb, aku yakin Engkau akan selalu memberikan yang
terbaik.
Jika memang ‘dia’
adalah orang yang Engkau maksud, maka jangan jadikan perasaan ini semakin
menjadi sehingga aku semakin berusaha untuk menunjukkan perasaan itu padanya.
Jangan jadikan rasa cinta ini melebihi cintaku kepada Engkau. sehingga aku
selalu disibukkan dengan perasaanku ini, yaitu selalu mencari cara untuk dapat
menyita perhatiannya. Namun pertemukanlah kami segera dengan jalan yang Engkau
ridhoi. Segerakanlah ikat kami dengan ikatan yang halal lagi suci. Sungguh
tidak ada yang tidak mungkin selain atas izin Engkau Ya Rabb. Namun jika bukan
‘dia’ yang terbaik, maka hapuslah namanya dalam hati dan pikiranku. Jangan
jadikan rasa ini menghancurkanku. Berilah kekuatan dan keikhlasan untukku
menerima takdir yang Engkau gariskan. Dan gantilah dengan orang yang jauh lebih
baik dari 'dia' yakni yang sesuai dengan proposal yang telah aku ajukan.
Ya Rabb, inilah
proposal cintaku. Aku tidak ingin menjalani hubungan yang tidak halal. Jadikan
hati ini mampu mengalir menjalani apa yang telah Engkau gariskan. Segerakanlah
Ya Rabb... agar pikiran ini tidak dihantui lagi dengan kesenangan dan nafsu
duniawi. Terimakasih atas janji-Mu yang benar. Aku akan selalu menunggu
keputusan terbaik-Mu Ya Rahman Ya Rahim Sang Pemiliki cinta yang suci lagi haqiqi. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin